Kemitraan Ilmu Hayati Moderna Blackstone | Gambar: Reuters
Vaksin Moderna: Moderna yang berbasis di Massachusetts mengumumkan pada hari Rabu bahwa cabang ilmu hayati Blackstone akan menyediakan investasi besar sebesar $750 juta. Suntikan pendanaan ini bertujuan untuk mendukung upaya Moderna dalam mendiversifikasi portofolio vaksinnya di tengah penurunan penjualan vaksin COVID-19 yang signifikan.
Moderna secara aktif terlibat dalam pengembangan beberapa vaksin baru, mulai dari pengobatan kanker hingga mengatasi virus pernapasan syncytial (RSV). Namun, program pengembangan vaksin yang ambisius memerlukan pengeluaran penelitian dan pengembangan (R&D) yang signifikan.
Chief Financial Officer James Mock mengungkapkan antusiasmenya terhadap kemitraan ini pada acara Hari Vaksin Moderna 2024, dan menyoroti berbagai manfaatnya. Mock menekankan bahwa investasi tersebut tidak hanya mempercepat kemajuan program vaksin baru tetapi juga mendiversifikasi aliran pendapatan perusahaan sekaligus memitigasi risiko yang terkait dengan program flu.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Blackstone Life Sciences akan menerima pembayaran pencapaian komersial dan royalti satu digit yang rendah untuk vaksin influenza. Selain itu, jika kombinasi vaksin influenza dan COVID Moderna mendapat persetujuan, Blackstone akan berhak atas royalti proporsional berdasarkan nilai wajar komponen flu.
Moderna juga menyatakan keterbukaan untuk mempertimbangkan model pembiayaan proyek ini untuk vaksin eksperimental lainnya di masa depan, jika diperlukan.
Pemberian dana ini dilakukan pada saat yang penting bagi Moderna karena mereka berencana untuk memajukan tiga vaksin ke uji coba tahap akhir tahun ini, termasuk kandidat yang menargetkan virus varicella-zoster dan patogen yang menyebabkan mononukleosis menular.
Menanggapi pengumuman tersebut, saham Moderna mengalami sedikit kenaikan sekitar 2 persen pada perdagangan sore.
Meskipun penjualan vaksin COVID Moderna telah menurun secara signifikan dari puncaknya pada tahun 2022, perusahaan terus mempertahankan biaya penelitian dan pengembangan yang tinggi. Meskipun demikian, Moderna memproyeksikan penjualan vaksin COVID senilai $4 miliar pada tahun 2024.
Ke depan, Moderna berencana meluncurkan vaksin RSV di Amerika Serikat pada tahun ini, dan berencana untuk meminta persetujuan vaksin flu yang dijadwalkan untuk masuk pasar pada tahun 2025. Perusahaan memperkirakan pasar vaksin flu global akan berjumlah sekitar $7 miliar pada tahun ini, dengan potensi pertumbuhan seiring diperkenalkannya vaksin baru. Selain itu, Moderna memperkirakan puncak penjualan tahunan pasar suntikan RSV akan mencapai $10 miliar.
Dalam uji coba tahap akhir, suntikan flu Moderna menunjukkan respons kekebalan yang kuat terhadap keempat jenis virus influenza A dan B dibandingkan dengan suntikan flu tradisional, menurut data yang dirilis pada bulan September.
(Dengan masukan Reuters.)